Some examples of word usage: transactional
1. The company focuses on building strong and lasting relationships with its customers, rather than just engaging in transactional interactions.
(Perusahaan tersebut fokus pada membangun hubungan yang kuat dan langgeng dengan pelanggannya, daripada hanya melakukan interaksi transaksional.)
2. Their communication style is very transactional, with a focus on getting things done quickly and efficiently.
(Gaya komunikasi mereka sangat transaksional, dengan fokus pada menyelesaikan hal-hal dengan cepat dan efisien.)
3. The new system will streamline our transactional processes, making it easier for customers to make purchases online.
(Sistem baru ini akan menyederhanakan proses transaksional kami, sehingga memudahkan pelanggan untuk melakukan pembelian secara online.)
4. She prefers a more transactional approach to leadership, focusing on setting clear goals and expectations for her team.
(Dia lebih suka pendekatan kepemimpinan yang lebih transaksional, dengan fokus pada menetapkan tujuan dan harapan yang jelas untuk timnya.)
5. In a purely transactional relationship, both parties are primarily focused on their own needs and benefits.
(Dalam hubungan yang murni transaksional, kedua belah pihak lebih fokus pada kebutuhan dan keuntungan mereka sendiri.)
6. The teacher's feedback was too transactional, lacking any personal connection or empathy towards the students.
(Respon dari guru terlalu transaksional, tanpa adanya hubungan personal atau empati terhadap para siswa.)
1. Perusahaan tersebut fokus pada membangun hubungan yang kuat dan langgeng dengan pelanggannya, daripada hanya melakukan interaksi transaksional.
2. Gaya komunikasi mereka sangat transaksional, dengan fokus pada menyelesaikan hal-hal dengan cepat dan efisien.
3. Sistem baru ini akan menyederhanakan proses transaksional kami, sehingga memudahkan pelanggan untuk melakukan pembelian secara online.
4. Dia lebih suka pendekatan kepemimpinan yang lebih transaksional, dengan fokus pada menetapkan tujuan dan harapan yang jelas untuk timnya.
5. Dalam hubungan yang murni transaksional, kedua belah pihak lebih fokus pada kebutuhan dan keuntungan mereka sendiri.
6. Respon dari guru terlalu transaksional, tanpa adanya hubungan personal atau empati terhadap para siswa.