Some examples of word usage: blow my top
1. I can't believe you ate the last piece of cake! I'm about to blow my top.
(Saya tidak percaya kamu memakan potongan kue terakhir! Saya hampir meledak.)
2. When my boss criticized my work in front of everyone, I felt like I was going to blow my top.
(Ketika bos saya mengkritik pekerjaan saya di depan semua orang, saya merasa ingin meledak.)
3. If you keep making that annoying noise, I'm going to blow my top.
(Jika kamu terus membuat suara yang mengganggu itu, saya akan meledak.)
4. The constant stress at work is making me feel like I'm about to blow my top.
(Stres yang terus-menerus di tempat kerja membuat saya merasa seperti ingin meledak.)
5. I had to walk away before I blew my top and said something I would regret.
(Saya harus pergi sebelum saya meledak dan mengatakan sesuatu yang akan saya sesali.)
6. When my brother borrowed my car without asking, I definitely blew my top.
(Ketika saudara laki-laki saya meminjam mobil saya tanpa izin, saya pasti meledak.)
1. Saya tidak percaya kamu memakan potongan kue terakhir! Saya hampir meledak.
2. Ketika bos saya mengkritik pekerjaan saya di depan semua orang, saya merasa ingin meledak.
3. Jika kamu terus membuat suara yang mengganggu itu, saya akan meledak.
4. Stres yang terus-menerus di tempat kerja membuat saya merasa seperti ingin meledak.
5. Saya harus pergi sebelum saya meledak dan mengatakan sesuatu yang akan saya sesali.
6. Ketika saudara laki-laki saya meminjam mobil saya tanpa izin, saya pasti meledak.