Some examples of word usage: clam up
1. When I asked him about the incident, he immediately clammed up and refused to say anything.
(Ketika saya bertanya tentang insiden tersebut, dia segera tutup mulut dan menolak untuk mengatakan apapun.)
2. She tends to clam up whenever she's feeling anxious or uncomfortable.
(Dia cenderung diam ketika dia merasa cemas atau tidak nyaman.)
3. The suspect clammed up during the interrogation, making it difficult for the police to get any information out of him.
(Tersangka itu diam saat diinterogasi, membuat sulit bagi polisi untuk mendapatkan informasi darinya.)
4. I tried to get her to open up about her feelings, but she just clammed up and wouldn't talk.
(Saya mencoba membuatnya terbuka tentang perasaannya, tapi dia hanya diam dan tidak mau bicara.)
5. Whenever the topic of his past comes up, he clams up and changes the subject.
(Setiap kali topik tentang masa lalunya muncul, dia diam dan mengubah topik.)
6. It's important to create a safe and comfortable environment for someone to open up, rather than causing them to clam up.
(Penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang untuk membuka diri, daripada membuat mereka diam.)
1. Ketika aku menanyakan kejadian itu padanya, dia langsung tutup mulut dan menolak untuk mengatakan apapun.
2. Dia cenderung diam ketika dia merasa cemas atau tidak nyaman.
3. Tersangka itu diam saat diinterogasi, membuat sulit bagi polisi untuk mendapatkan informasi darinya.
4. Saya mencoba membuatnya terbuka tentang perasaannya, tapi dia hanya diam dan tidak mau bicara.
5. Setiap kali topik tentang masa lalunya muncul, dia diam dan mengubah topik.
6. Penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang untuk membuka diri, daripada membuat mereka diam.