1. Her constant crossness towards her coworkers made the office environment tense.
(Tidak menyukai rekan kerjanya membuat suasana kantor menjadi tegang.)

2. I could sense his crossness when he found out I had forgotten our anniversary.
(Saya bisa merasakan ketidaksukaannya saat dia mengetahui saya lupa ulang tahun pernikahan kami.)

3. The teacher's crossness was evident when the students continued to talk during class.
(Ketidaksukaan guru terlihat jelas ketika murid-murid terus berbicara selama pelajaran.)

4. I apologized for my crossness and tried to make amends with my friend.
(Saya meminta maaf atas ketidaksukaan saya dan mencoba memperbaiki hubungan dengan teman saya.)

5. His crossness was understandable after the long and tiring day he had at work.
(Ketidaksukaannya bisa dimaklumi setelah hari yang panjang dan melelahkan di tempat kerja.)

6. She couldn't hide her crossness when her project was rejected for the second time.
(Tidak bisa menyembunyikan ketidaksukaannya saat proyeknya ditolak untuk kedua kalinya.)

1. Tidak suka
2. Saya bisa merasakan
3. Ketidaksukaan guru
4. Ketidaksukaan saya
5. Ketidaksukaannya bisa dimaklumi
6. Tidak bisa menyembunyikan