Some examples of word usage: deism
1. Deism is the belief in a higher power that created the universe but does not intervene in human affairs.
(Deisme adalah kepercayaan pada kekuatan yang lebih tinggi yang menciptakan alam semesta namun tidak campur tangan dalam urusan manusia.)
2. Many of the Founding Fathers of the United States were influenced by deism and believed in a distant, non-personal god.
(Banyak Bapak Pendiri Amerika Serikat dipengaruhi oleh deisme dan percaya pada Tuhan yang jauh dan tidak personal.)
3. Deism emerged as a response to the strict dogma of organized religion, emphasizing reason and natural law.
(Deisme muncul sebagai respons terhadap dogma ketat agama terorganisir, menekankan akal budi dan hukum alam.)
4. Some philosophers argue that deism provides a more rational and logical explanation for the existence of a higher power.
(Beberapa filsuf berpendapat bahwa deisme memberikan penjelasan yang lebih rasional dan logis untuk keberadaan kekuatan yang lebih tinggi.)
5. The deist perspective rejects the idea of divine revelation and instead relies on human reason to understand the world.
(Pandangan deis menolak gagasan wahyu ilahi dan malah bergantung pada akal manusia untuk memahami dunia.)
6. Deism became popular during the Enlightenment period as a way to reconcile faith with scientific discoveries.
(Deisme menjadi populer selama periode Pencerahan sebagai cara untuk menyatukan iman dengan penemuan ilmiah.)
1. Deisme adalah kepercayaan pada kekuatan yang lebih tinggi yang menciptakan alam semesta namun tidak campur tangan dalam urusan manusia.
2. Banyak Bapak Pendiri Amerika Serikat dipengaruhi oleh deisme dan percaya pada Tuhan yang jauh dan tidak personal.
3. Deisme muncul sebagai respons terhadap dogma ketat agama terorganisir, menekankan akal budi dan hukum alam.
4. Beberapa filsuf berpendapat bahwa deisme memberikan penjelasan yang lebih rasional dan logis untuk keberadaan kekuatan yang lebih tinggi.
5. Pandangan deis menolak gagasan wahyu ilahi dan malah bergantung pada akal manusia untuk memahami dunia.
6. Deisme menjadi populer selama periode Pencerahan sebagai cara untuk menyatukan iman dengan penemuan ilmiah.